Wednesday, December 21, 2011
Posted by Surachman Surjaatmadja
On 11:10 PM
"CIMOL"
Siapa yang belum pernah tahu Cimol??, makanan sederhana terbuat dari tepung singkong/tapioka (aci) yang di "emol-emol". Makanan sederhana ini banyak kita jumpai di wilayah Jawa Barat, terutama di Bandung. Suatu saat makanan ini dibuat oleh seorang yang kreatif di sekitar jalan Buahbatu di Bandung. sebut saja Mang Atang. Pada saat pertama kali Mang Atang menjual Cimol, banyak sekali peminatnya, bahkan hampir semua orang penasaran ingin mencicipi seperti apa Cimol. Diawal penjualan Mang Atang dapat menghasilkan keuntungan yang lumayang cukup untuk menghidupi keluarganya. Namun keadaan ini tidak berlangsung lama, karena ada "peniru" yang membuat Cimol juga, katakan dia adalah Mr. X. dan setelah Mr X bermunculan juga Mr. Y dan Mr. Z. Apa yang terjadi dengan Mang Atang?? dari hari kehari pendapatan dia berkurang.......................sampai kapan keadaan ini akan berlangsung???........????? Mang Atang mencoba untuk belajar pemasaran dan mencari cara-cara agar dia bisa seperti dulu pendapatannya mencukupi keluarganya. Teringat dia dengan istilah 7P dalam pemasaran (Product, Price, Promotion, Place, Physical Evidence, People dan Process). Maka dia coba satu persatu alat pemasaran ini agar usaha Cimol-nya tetap exist. Dari sisi produk dia mulai membuat diferensiasi dengan membuat Cimol rasa coklat, rasa strowberry, rasa barbeque dll. Namun hal ini terulang kembalai, pada awalnya banyak pelangganya, tetapi kemudian ditiru lagi oleh para peniru-peniru nya. Dia mencoba lagi membuat diferensiasi harga...terulang kembali pada awalnya dia leading..tapi selanjutnya sama saja ditiru oleh peniru-penirunya....Dia coba lagi dengan mencoba membuat diferensiasi dalam hal promosi, ternyata sama saja ditiru lagi...dia mencoba membuat outlet baru dan memberikan pelayanan layanan antar (delivery service), tapi sama juga masih bisa ditiru oleh peniru-penirunya, demikian juga sampai pada pelayanan, personal dan proses pelayanannya dibuat berbeda, namun tetap bisa ditiru oleh peniru-penirunya....... Nah bagi para Pemasar/Marketer bantulah Mang Atang, menciptakan diferensiasi apa lagi yang bisa dibuat dan tidak bisa ditiru???? Dari cerita diatas ilmu pemasaran apa lagi yang bisa kita andalkan agar kita tetap UNGGUL??? seperti teorinya Michael Porter "competitive advantage"





