Sunday, April 15, 2012
Produk=barang dan atau jasa
Posted by Surachman Surjaatmadja
On 8:27 PM
Produk=barang dan atau jasa adalah alat pemuas kebutuhan atau "satisfiers" kebutuhan adalah segala sesuatu yang dirasakan kurang pada diri manusia dan bersifat "given" dari "sono"nya, bukan buatan manusia. Sedangkan keinginan adalah kebutuhan yang sudah dipengaruhi oleh kepribadian (personality) dan lingkungan budaya (culture). Kadang kita rancu mendefinisikan kebutuhan dengan pemenuh kebutuhan, kebutuhan adalah sesuatu yang harus di-solusi atau dipenuhi, bagaimana men solusi kebutuhan bagi pemasar adalah sebuah tantangan, bagaimana mengetahui kebutuhan dan keinginan dan menciptakan "sesuatu" untuk men-solusi kebutuhan dan keinginan tersebut. Ide kreatif diperlukan dalam hal ini untuk menciptakan sesuatu yang baru, untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan. Kreatifitas berawal dari rasa ingin tahu (curiosity), rasa ingin tahu manusia ada sejak lahir, oleh karena itu jangan membunuh rasa ingin tahu ini sejak dini. Kembangkan rasa ingin tahu ini sejak dini, terus kembangkan sehingga dewasa, karena rasa ingin tahu yang selalu berkembang akan menghasilkan cara berfikir yang kritis dan cara berfikir yang strategis. Cara berfikir kritis dan strategis adalah modal dalam menciptakan inovasi. Inovasi yang tercipta secara terus menerus akan memberikan solusi bagi kebutuhan dan keinginan manusia. Ingat kebutuhan dan keinginan akan selalu terus dan tetap ada, oleh karena itu kreatifitas dan inovasi juga harus terus dan tetap ada.
Wednesday, December 21, 2011
Posted by Surachman Surjaatmadja
On 11:10 PM
Matinya Ilmu Pemasaran (Marketing is died)
"CIMOL"
Siapa yang belum pernah tahu Cimol??, makanan sederhana terbuat dari tepung singkong/tapioka (aci) yang di "emol-emol". Makanan sederhana ini banyak kita jumpai di wilayah Jawa Barat, terutama di Bandung. Suatu saat makanan ini dibuat oleh seorang yang kreatif di sekitar jalan Buahbatu di Bandung. sebut saja Mang Atang. Pada saat pertama kali Mang Atang menjual Cimol, banyak sekali peminatnya, bahkan hampir semua orang penasaran ingin mencicipi seperti apa Cimol. Diawal penjualan Mang Atang dapat menghasilkan keuntungan yang lumayang cukup untuk menghidupi keluarganya. Namun keadaan ini tidak berlangsung lama, karena ada "peniru" yang membuat Cimol juga, katakan dia adalah Mr. X. dan setelah Mr X bermunculan juga Mr. Y dan Mr. Z. Apa yang terjadi dengan Mang Atang?? dari hari kehari pendapatan dia berkurang.......................sampai kapan keadaan ini akan berlangsung???........????? Mang Atang mencoba untuk belajar pemasaran dan mencari cara-cara agar dia bisa seperti dulu pendapatannya mencukupi keluarganya. Teringat dia dengan istilah 7P dalam pemasaran (Product, Price, Promotion, Place, Physical Evidence, People dan Process). Maka dia coba satu persatu alat pemasaran ini agar usaha Cimol-nya tetap exist. Dari sisi produk dia mulai membuat diferensiasi dengan membuat Cimol rasa coklat, rasa strowberry, rasa barbeque dll. Namun hal ini terulang kembalai, pada awalnya banyak pelangganya, tetapi kemudian ditiru lagi oleh para peniru-peniru nya. Dia mencoba lagi membuat diferensiasi harga...terulang kembali pada awalnya dia leading..tapi selanjutnya sama saja ditiru oleh peniru-penirunya....Dia coba lagi dengan mencoba membuat diferensiasi dalam hal promosi, ternyata sama saja ditiru lagi...dia mencoba membuat outlet baru dan memberikan pelayanan layanan antar (delivery service), tapi sama juga masih bisa ditiru oleh peniru-penirunya, demikian juga sampai pada pelayanan, personal dan proses pelayanannya dibuat berbeda, namun tetap bisa ditiru oleh peniru-penirunya....... Nah bagi para Pemasar/Marketer bantulah Mang Atang, menciptakan diferensiasi apa lagi yang bisa dibuat dan tidak bisa ditiru???? Dari cerita diatas ilmu pemasaran apa lagi yang bisa kita andalkan agar kita tetap UNGGUL??? seperti teorinya Michael Porter "competitive advantage"





